Pada pertengahan abad ke-14, di Italia muncul gerakan pembaruan di bidang keagamaan dan kemasyarakatan yang dipelopori oleh kaum humanis Italia. Tujuan utama gerakan ini adalah merealisasikan kesempurnaan pandangan hidup Kristiani dengan mengaitkan filsafat Yunani dengan ajaran agama Kristen. Gerakan ini berusaha meyakinkan Gereja bahwa sifat pikiran-pikiran klasik itu tidak dapat binasa. Dengan memanfaatkan kebudayaan dan bahasa klasik itu mereka berupaya menyatukan kembali Gereja yang terpecah-pecah dalam banyak sekte.
Tidak dapat dinafikan bahwa pada abad pertengahan orang telah mempelajari karya-karya para filosof Yunani dan Latin, namun apa yang telah dilakukan oleh orang pada masa itu berbeda dengan apa yang diinginkan dan dilakukan oleh kaum humanis. Para humanis bermaksud meningkatkan perkembangan yang harmonis dari kecakapan serta berbagai keahlian dan sifat-sifat alamiah manusia dengan mengupayakan adanya kepustakaan yang baik dan mengikuti kultur klasik Yunani. Para humanis pada umumnya berpendapat bahwa hal-hal yang alamiah pada diri manusia adalah modal yang cukup untuk meraih pengetahuan dan menciptakan peradaban manusia. Tanpa wahyu, manusia dapat menghasilkan karya budaya yang sebenarnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa humanisme telah memberi sumbangannya kepada renaisans untuk menjadikan kebudayaan bersifat alamiah.Humanisme yang lahir di abad ke-16 berbeda dengan humanisme modern yang beraneka-ragam. Karena itu, keduanya tidak boleh ditumpang-tindihkan satu dengan lainnya. Perbedaan tersebut dinilai mendasar karena humanisme modern ditandai dengan sikap agnostik dan ateistik yang dengan sikapnya masing-masing tidak memercayai keberadaan Tuhan. Sementara itu, di Eropa bagian selatan muncul kembali minat yang besar untuk kembali mempelajari warisan kebudayaan klasik Yunani dan Romawi. Gerakan ini kelak kemudian hari pada tahun 1860 oleh Jakob Buckhardt diberi nama Renaissance yang berarti kelahiraan kembali.
Humanisme itu sendiri umum dimengerti sebagai gerakan budaya dan sastra tertulis yang menekankan dan mengembangkan studi literatur klasik. Karena itu, karya-karya para pengarang klasik, baik yang berbahasa Latin maupun Yunani, merebut perhatian utama para humanis Renaissance. Dalam sejarah Barat, gerakan ini diakui sebagai bagian dari tradisi retorika yang berkembang sejak zaman klasik. Sebagai gerakan budaya dan sastra tertulis, ia memandang peradaban Yunani klasik sebagai tolok ukur standar dan model dalam menuntun aneka macam kegiatan budaya. Ketertarikan para humanis Renaissance terhadap warisan Yunani klasik membawa mereka ke dalam kecenderungan untuk menyamakan humanisme Renaissance dengan filsafat.
Berbicara mengenai kelahirannya, humanisme tak dapat dilepaskan dari arti penting Italia karena tokoh-tokoh pendahulu humanisme dari negara itulah yang kemudian meciptakan sebuah ‘kepribadian bebas’ yang baru (a new free personality) yang rindu akan kemasyhuran dan bersikap naturalistik terhadap dunia. Burckhardt menyebut manusia baru ini dengan istilah ‘a spiritual individual’ (individu rohani) untuk menunjuk pada manusia pribadi yang menjadikan diri sendiri sebagai pusat, yang selanjutnya mengklaim otonomi moral atau emansipasi dari tolok ukur tradisional dan otoritas politik, atau menunjuk pada orang yang selalu mencoba mengungkapkan kepribadiannya secara penuh.
Francesco Petrarch (1304-1374) adalah nama yang sering diasosiasikan dengan gerakan yang muncul dengan penuh kesadaran mengenai studi karya klasik ini di Florence. Ia adalah ahli studi pengarang klasik bahasa Latin terbesar dalam zamannya. Pada tahun 1333 melalui penemuan atas pidato Cicero berjudul Pro Archia di Liege, Petrarch memberi ciri retorika klasik kepada Renaissance. Dokumen Cicero lainnya ia temukan di Verona pada tahun 1345, Letters to Atticus.
Nama lain yang dapat disebut adalah Poggio Bracciolini yang menemukan sejumlah teks Latin klasik yang hilang atau tidak dikenal dalam kunjungannya ke Perpustakaan Jerman dan Prancis selama berlangsungnya Konsili Kontans (1414-1417). Para humanis juga menemukan naskah-naskah yang digandakan pada awal Abad Pertengahan tapi tidak dbanyak diperhatikan lagi, seperti karya-karya sejarawan Cornelius Tacitus dan teks lengkap dari Quintilianus.
Tokoh-Tokoh Renaissance adalah Dante Alighiere (1265-1321), Lorenzo Valla (1405-1457), Niccolo Machiavelli(1469-1527) Boccacio (1313-1375), Francesco Petrarca (1304-1374), Desiderius Erasmus (1466-1536)
Renaissance di Italia adalah tidak bisa terlepas dari kota Florencia dan keluarga Medici. Keduanya saling mendukung sehingga cita-cita renaissance dapat terealisasikan. Melalui kemajuan ilmu pengetahuan tujuan dari renaissance dapat tercapai.
Keluarga Medici merupakan salah satu keluarga yang terkenal di Italia pada zaman renaissance. Keluarga ini mulai mempunyai nama terhormat dalam masyarat pada abad ke XIV ketika Averardo de Medici yang terkenal dengan nama Bicci berhasil dalam usahawan swasta ulat sutera, kain lenen dan akhirnya menjadi bankir. Usaha ini dilanjutkan anaknya yang bernama Giovanni di Bicci meluas ke luar Italia. Keluaga Medici mulai terlibat dalam berbagai bidang terutama politik, ketika Giovani terpilih menjadi hakim agung di Florancia pada 1421.
Giovani mempunyai dua anak yang bernama Casimo dan Lorenzo. Casimo berhasil menjadikan keluarga Medici mencapai puncak kejayaan pada bidang politik, ekonomi bahkan agama. Ia juga tokoh utama yang menjadi pelopor dan pelindung bidang budaya, kesenian dan ilmu pengetahuan. Casimo adalah pewaris etos kerja orang Florencia yaitu per non dormire sehingga ia memadukan usaha bidang politik, ekonomi, kebudayaan dan ilmu pengetahuan dengan semboyan tersebut. Jasanya antara lain menjadi pendukung utama untuk mendirikan Accademia Plato di Florencia pada tahun 1642 sehingga ia ikut serta dalam menentukan arah perkembangan dunia akedemisi. Kemudian mendorong mendirikan Akademia Seni pada 1460 yang dipimpin oleh Michelangelo. Ia juga mendorong seniman untuk bersemboyan I’art pour I’art bukan I’art pour d’argent (seni untuk uang).
Lorenzo merupakan penerus Casimo, ia tampil sebagai diplomat ulung, seniman dan akhirnya menjadi penguasa di Florencea. Keturuan lain keluarga Medici ada yang menjadi pemimpin gereja yang tertinggi seperti Paus Leo X (1513-1521), Paus Clemens VII (1523-1534), Paus Pius IV (1559-1565), Paus Leo IX tahun 1605. Sejak Paus Leo X tampil banyak pula paus yang menjadi peminat dan pelindung karya seni serta mengangkat keturunan Keluarga Medici menjadi Duke of Urban. Sementara itu pada masa Paus Clemens VII, keturunan Medici yang bernama Alessandro diangkat menjadi pendiri dinasti Tuscani yang berkuasa hingga abad XVIII.
Renaissance telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah melemahkan kedudukan dn kekuasaan golongan feudal yang sentiasa berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropah.
Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi pelukis, pemuzik dan ahli falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera, penyair dan ahli anotomi. Melahirkan ahli-ahli sains terkenal seperti Copernicus dan Galileo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar