Selasa, 18 Oktober 2016

The Study of the Humanities for a More Abundant Life


Istilah Renaissance berasal dari bahasa Perancis yang berarti kebangkitan kembali. oleh sejarawan, istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa. Orang yang pertama menggunakan istilah tersebut adalah Jules Michelet, sejarawan Perancis terkenal. Menurutnya, Renaissance ialah periode penemuan manusia dan dunia dan bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern. bila dikaitkan dengan keadaan, Renaissance adalah masa antara zaman pertengahan dan zaman modern yang dapat dipandang sebagai masa peralihan, yang ditandai oleh terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran. di satu pihak terdapat astrologi, kepercayaan yang bersangkutan dengan dunia hitam, perang-perang agama, dan sebagainya, dan di lain pihak muncullah ilmu pengetahuan alam modern serta mulai berpengaruhnya suatu perasaan hidup baru. pada saat itu muncullah usaha-usaha penelitian empiris yang lebih giat yang pada akhirnya memunculkan sains bentuk baru.

Selama abad ke-14 dan ke-15 di Italia muncul keinginan yang kuat akan penemuan-penemuan baru dalam seni dan satra. Mereka telah melihat pada periode pertam bahwa kemajuan itu telah terjadi. Ketika itu, dunia Barat telah biasa membagi tahapan sejarah pemikiran menjadi tiga periode yaitu :

1.      Ancient

2.      Medieval

3.      Modern

Pada Zaman acient atau zaman kuno, mereka melihat kemajuan kemanusiaan telah terjadi. Kondisi seperti itulah yan hendak dihidupkan. Zaman Renaissance rupanya dianggap juga suatu babak penting dalam sejarah peradaban. Voltaire, orang yang membagi babak sejarah perdaban menjadi empat, menganggap Renaissance merupakan babak ketiga dari keempat babak itu. Pada abad ke-19, Renaissance terutama dipandang sebagai masa yang penting dalam seni dan sastra. Menurut Julas Michelet, sejarahwan Perancis terkenal yang telah disebut diatas, Renaissance ialah periode penemuan manusia dan dunia. Dialah yang mula-mula menyatakan bahwa Renaissance lebih sekedar kebangkitan dunia modern. Sejarahwan ini diikuti oleh Jakob Burchkardt yang menginterpretasikan Renaissance sebagai periode, sejak Dannte sampai Michelangelo di Italia, yang merupakan kelahiran spirit modern dalam transformasi idea dan lembaga-lembaga. Pendirian Burchkardt ini kelak ditentang oleh orang-orang yang mempelajari Abad Pertengahan. Merekan peletakan tahun yang dikemukakan oleh Burchkardt itu. Dari bermacam perdebatan tentang Renaissance, yang dapat diambil ialah bahwa Renaissance ialah periode perkembangan perdaban yang terletak di ujung atau sesudah abad kegelapan sampai muncul abad modern. Perkembangan ituu terutama sekali dalam bidang seni lukis dan sastra. Akan tetapi, di antara perkembangan itu terjadi juga perkembangan dalam bidang filsafat. Renaissance telah menyebabkan manusia mengenali kembali dirinya menemukan dunianya. Akibatnya munculnya penilitian-penilitian empiris yang lebih giat.

Berkembangnya penelitian empiris merupakan salah satu ciri Renaissance. Oleh karena itu, ciri selanjutnya adalah munculnya sains. Di dalam bidang filsafat, zaman Renaissance tidak menghasilkan karya penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan   sanis. Perkembangan sains ini dipacu lebih cepat setelah Descartes berhasil mengumumkan rasionalismenya. Sejak itu, dan juga telah dimulai sebelumnya, yaitu sejak permulaan Renaissance, sebenarnya individualisme dan humanisme telah dicanangkan. Descartes memperkuatkan ide-ide ini. Humanisme dan individualisme merupakan ciri Renaissance yang penting. Humanisme ialah pandangan bahwa manusia mampu mengatur dunia dan dirinya. Inilah suatu pandangan yang tidak menyenangkan bagi orang-orang yang beragama.
Tokoh penemu bidang sains pada masa ini ialah Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johanes Kepler (1571-1630) dari Galileo Galilei (1564-1643) semuanya hidup pada zaman Renaissance, baik bagian tengah maupun akhir zaman renaissance tersebut.
 Zaman ini sering juga disebut sebagai zaman Humanisme. Maksud ungkapan ini ialah manusia diangkat dari Abad Pertengahan. Pada Abad Pertengahan itu manusia dianggap kurang dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari Geraja (Kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan berpikir, maka humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan mengatur dunia.
Jadi, ciri utama Renaissance ialah humanisme, individualisme, lepas dari agama (tidak mau diatur oleh agama), empirisme dan rasionalisme. Hasil yang diperoleh dari watak itu ialah pengetahuan rasional berkembang. Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance itu, melainkan kelak pada zaman sesudahnya (zaman modern). Sains berkembang karena semangat dan hasil empirisme itu. Agama (kristen) semakin ditingalkan, ini karena semangat humanisme itu. Ini kelihatan dengan jelas kelak pada zaman modern. Setiap gerakan pemikiran mempunyai kecenderungan menghasilkan yang positif, tetapi sekaligus yang negatif. Kecuali gerakan nabi Muhammad yang mengajakan islam ; pemikiran yang hanya menimbulkan yang positif saja.
 Pada zaman modern, filsafat didahului oleh zaman Renaissance. Sebenarnya, secara esensial, zaman Renaissance itu dalam filsafat tidak berbeda dari zaman modern. Ciri-ciri filsafat Reniassance itu, ada pada filsafat modern. Tokoh pertama filsafat modern adalah Descartes. Dalam filsafat kita menemukan ciri-ciri Renaissance tersebut, yaitu menghidupkan kembali rasional Yunani (Renaissance), individualisme, humanisme, lepas dari pengaruh agama. Sekalipun demikian, para ahli senang menyebutkan Descartes sebagi tokoh renaissance. Pada filsafatnya kita menemukan ciri-ciri Renaissance tersebut. Ciri itu antara lain ialah menghidupkan kembali rasionalisme Yunani, individualisme, humanisme, lepas dari pengaruh agama dan lain-lain.

Dampak Renaissance adalah:

1.    Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan, dan kemandirian individu.

2.    Berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

3.    Runtuhnya dominasi gereja.

4.    Menguatnya kedudukan kaum borjuis sehingga mereka menjadi kelas penguasa bersama Raja.

5.   Mendorong pencarian daerah baru sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera









Tidak ada komentar:

Posting Komentar